Disini saya ingin membagi pengalaman bagaimana bisa memaafkan itu akan membuat jiwa kita menjadi bertambah besar serta meringankan kita dalam menjalankan kehidupan di Dunia ini.
Sampai sebelum tiga tahun yang lalu saya seorang yang sangat mudah berputus asa, bingun mau apa dan kemana dalam hidup ini, buat saya hidup ini sangat berat. Sampai suatu saat saya mempunyai dorongan yang sangat kuat untuk mencari pencerahan agar hidup ini dapat lebih bermakna.
Saya mengikuti suatu kursus Managemen Hati yang diadakan di Jakarta, intinya saya belajar bagaimana untuk bisa menguasai Ilmu “IKHLAS” dengan bahasan dan materi yang moderen.
Dalam satu sesi pada hari ke dua kami di ajarkan agar kita bisa IKHLAS terhadap semua hal dan untuk itu kita diharuskan untuk bisa membersihkan Alam Bawah sadar kita dari segala memory yang mengakibatkan kita menjadi seperti mempunyai hambatan dan berat dalam menjalani kehidupan ini. JEEEDEERRRR….!!! Disini lah saya mulai pahan apa yang terjadi pada saya, pasti say mempunyai memory sesuatu yang buruk dan yang sangat besar yang membuat hidup saya Up & Down. Dan hal-hal atau memori-memori ini yang harus dibersihkan di RELEASE.
Dan sayapun mulai mencari apa yang menjadi hambatan terbesar saya tersebut, DOSA besar apa yang membuat hidup dan jiwa saya selalu tersiksa, dan saya memohon kepada ALLAH SWT agar dapat di tunjukkan jalannya. Sampai pulang kerumah saya masih belum mempunyai jawabannya, saat akan berangkat kursus pada hari ke tiga (terakhir) saya putuskan untuk pasrah (IKHLAS) saja kepada ALLAH dan siap apapun hal itu saya siapkan diri ini untuk menerima apa yang ALLAH akan Sampaikan dan Tunjukan.
Saat naik bus dari Bogor ke Jakarta saya mendapati bus masih kosong dan saya putuskan untuk duduk di bangku baris ke dua karena saya pikir kalau saya duduk di tengah bus pasti akan keberisikan oleh TUKANG NGAMEN, waaah pasti berisik dan ngag bisa tidur nih…, ternyata belum satu menit saya duduk sudah nempel tuh si TUKANG NGAMEN di sebelah tempat duduk saya sambil menyetem gitarnya (he he he disini doa saya langsung dikabulkan oleh Allah, karena apa yg kita pikirkan adalah Doa juga), wuiih mana (maaf ya) bau badannya (BB) sangat luar biasa, saya berusaha mendorong dengan tubuh saya tetapi tuuh PENGAMEN tidak mau pergi juga. Seaat seperti ada suara yang mengingatkan saya agar saya bisa menerima dia apa adanya tooh dia itu juga manusia mahluk Nya Allah, Astagfirullah saya berucap…. Dan akhirnya saya bersiap dan menereima si PENGAMEN apa adanya, baik baunya ;-) dan berisiknya dia menyanyi nanti, saya siap menikmatinya. Subehannallah tidak ada dalam hitungan detik itu yang namanya Bau Badan si pengamen hilang tidak ada bau lagi dan dia bergeser menuju ketengah bus sambil masih menyetem dan menyampaikan bahwa dia akan Bla… bla…. Bla…. Dan akan membawakan lagu-lagu kenangan….
Saat itu pula saya terkenang dengan Ayah saya… JEEEDDUUUEEER….!!! Yaaa ALLAH inikan Dosa terbesar saya (Saya sampai saat itu tidak bisa memaafkan Ayah saya karena masalah keluarga, bahkan saya bersumpah sampai mati saya tidak akan memaafkannya) lalu saya memohon kepada ALLAH kalau memang hal ini adalah dosa terbesar saya tolong Yaa Allah lagu pertama si PENGAMEN adalah lagu “AYAH”……. Begitu jreeng gitar di petik dari intronya saya langsung tahu itu lagu AYAH (saya lupa dibawakan oleh siapa Koesplus atau Panbers)….. Langung saat itu pula saya menangis yaah saya menangis sejadi-jadinya didalam bis yang penuh orang tersebut saya menangis bahagia bahwa Allah telah menjawab pertanyaan saya dan saat itu pula saya IKHLAS untuk memaafkan AYAH saya… sungguh saya merasakan suatu energi keluasan jiwa saya seperti bertambah besar, energi saya berlimpah, seperti ada beban ratusan kilo yang terangkat dari pundak saya.
Yaa inilah beban yang saya simpan dan bawa selam belasan tahun yang membuat saya berat dalam menjalakan hidup saya ini, yang selalu menyeret saya dalam kesedihan, keputusaasaan.
Begitu sampai UKI tukang ngamen itu saya (maaf bukan sombong) kasih uang 50 ribu rupiah…. Allah sudah menggunakan dia untuk memberikan petunjuk Nya dan begitu saya turun bis saya langsung menelepon Ayah saya dengan menangis di pinggir jalan depan RS UKI saya memohon ampun kepada Ayah saya dan bilang saya sudah Memaafkanya Lahir dan Bathin IKHLAS…. Juga saya mohon Ampun kepada ALLAH SWT agar dosa saya tersebut di ampunkan.
Sejak saat itu hunbungan saya dengan Ayah saya menjadi baik dan baik lagi hingga saat ini, dan saya bersyukur kepada Allah Bahwa saya masih di berikan kesempatan memohon Maaf disaat Ayah saya masih hidup.
Sekarang hidup saya berubah total saya berusaha menjadi orang yang bisa menerima semua hal (acceptance) IKHLAS dalam menghadapi semua hal.
Untuk Ayah saya tercinta yang saya hormati, terima kasih Ayah sudah menjadi Guru saya dalam mendapatkan ilmu IKHLAS.
Hormat saya
Idwansyah
Sabtu, 22 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar